Sifat Puasa Rosulullah SAW - Upaya Menuju Puncak Taqwa ( 1 )

Sifat Puasa Rosulullah SAW
Upaya menuju puncak taqwa

Bagian I

“Selamat atas kedatangan romadlon. Berbahagialah orang-orang yang mendapatkan kemenangan didalamnya dan mempunyai kesempatan yang kuat. Bulan Romadlon adalah madrasah petunjuk, ketaqwaan, dan kemuliyaan. Seluruh kebaikan bisa dicari didalamnya” (syair)

Sebuah pelajaran yang begitu menarik bisa didapatkan dari kisah seorang baduwi yang menghadap rosulullah SAW dan meminta petunjuk atas amalan yang membuatnya bisa masuk surga. Rosulullah SAW mengarahkanya untuk memperkokoh syahadat, mendirikan sholat, menegakan zakat, menunaikan ibadah puasa romadlon, dan ibadah haji dibaitullah. Pendeknya beliau menyuruh seorang yang Tuhu ini menegakan kelima-limanya rukun islam, “adakah amalan selain itu Yaa rosulallah?,” kata sang baduwi kepada rosulullah SAW. “Cukup itu saja!” jawab beliau. “Demi Allah,”katanya, “aku tidak akan menambah dan mengurangi ini sedikitpun.” Lalu beliau bersabda ”Jika kalian ingin melihat type penghuni surga lihatlah orang ini.”(shoheh muslim 1/31)


Ditengah gejolak ahir zaman dimana pelaksanaan urusan agama semakin repot, tampaknya kemampuan dan kesungguhan menjalankan agama yang difardlukan oleh Allah SWT adalah suatu hal yang terasa cukup mewakili, sebagaimana digambarkan baduwi yang lugu diatas, asalkan disertai dengan konsekwensi melepaskan kecendrungan untuk melakukan dosa besar, berikut akan dipaparkan sifat-sifat puasa rosulullah SAW dengan harapan pelaksanaan ibadah puasa romadlon kita kali ini bisa mencapai pelaksanaan yang maksimal.

I. Keutamaan ibadah puasa
a. Puasa adalah perisai
”Puasa adalah sebuah perisai, denganya (puasa) yang baik dan sesuai yang dianjurkan serta dituntunkan, seorang hamba akan terjaga dari api neraka” (H.R. Ahmad)

b.Jalan menuju surga
Dari Abu Umamah RA ia berkata, ”aku bertanya kepada rosulullah SAW. Wahai rosulullah tunjukan kepadaku sesuatu amalan yang bisa memasukan aku kesurga?, Nabi menjawab ”hendaknya engkau berpuasa karena itu tiada yang menyamainya”. {H.R. Nasai, Ibnu Hibban dan Hakim)
.
c. Mendapatkan pahala tampa hisab
d. Mendapatkan kegembiraan
”Bagi seorang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan, yaitu gembira tetkala berbuka puasa dan yang kedua gembira tetkala ia bisa bertemu (melihat) Tuhanya.”. (H.R. bukhori, Muslim)

e. Bau mulut orang yang berpuasa amatlah harum
Dari Abu Huroiroh RA ia berkata ”Rosulullah SAW bersabda: setiap amal manusia terdapat pahala yang terbatas kecuali puasa, sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku dan Aku (Allah) yang akan membalasnya, dan puasa adalah sebagai perisai. Dan pada hari puasa janganlah kalian mengatakan atau melakukan perbuatan yang keji dan janganlah membuat gadu, jika salah seorang dari kalian mencelanya atau membunuhnya maka hendaklah kalian mengatakan, sesungguhnya aku sedang berpuasa, demi Dzat yang jiwa Muhammad SAW berada ditanganya, benar-benar bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum disisi Allah dari pada bau minyak kasturi.....”(H.R. Bukhori, Muslim)

Ungkapan ini sebagai isyarat didapatinya keridloan Allah SWT bagi meereka yang berpuasa karena bau wangi berarti keridloan Allah SWT menyertainya

F. Puasa akan memberi syafaat.
”Puasa dan Al qur’an akan memberi syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat, berkata puasa, ”Yaa Allah, Engkau telah mencegah orang yang berpuasa dari makanan dan syahwat, maka berikanlah syafaatku kepadanya”, dan berkata Al qur’an ”Yaa Allah Engkau mencegahnya dari tidur pada malam hari, maka berikanlah syafaatku kepadanya,”, Allah SWT berfirman ”Keduanya akan diberi syafaat”. (H.R. Ahmad dan Hakim)

g. Puasa sebagai kafarotul Dzunub
”Fitnah bagi seorang laki-laki adalah ada pada keluarganya, hartanya, anaknya, tetangganya, yang kesemuanya itu akan bisa dihapuskan oleh sholat, puasa, dan shodakoh”. (H.R. Bukhori dan Muslim)

h. Diberinya pintu surga
”Sesungguhnya dalam surga ada sebuah pintu yang bernama Ar-royyan, dan bagi mereka yang berpuasa akan masuk melaluinya pada hari kiamat, dan selain mereka tidak akan masuk melaluinya”, dan dikatakan ”Dimanakah orang-orang yang berpuasa? Maka merekapun berdiri. Dan selain mereka tidak akan dapat memasukinya . Maka jika orang yang berpuasa sudah memasukinya ditutuplah pintu itu dan tidak seorangpun akan memasukinya dan barang siapa yang masuk ia pasti minum dan baraang siapa yang telah minum ia tidak akan kehausan selamanya” (H.R. Bukhori dan Muslim

II. Keutamaan bulan Romadlon

a. Bulan Al Qur’an
”Bulan romadlon adalah bulan yang didalamnya diturunkan AL Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan menjadi pembeda antara yang hak dan yang bathil,. Karena itu, barang siapa diantara kamu hadir (dinegeri tempat tinggalnya) dibulan itu maka hemdaklah ia berpuasa pada bulan itu”. Q.S. Al Baqoroh 185.

b. Dibelenggunya Syetan
”Jika telah tiba bulan suci romadlon, dibukalah pintu-pintu surga, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan dibelenggulah syetan-syetan” H.R. Bukhori, Muslim,
.
III. Keutamaan Puasa Romadlon

a. Diampuninya dosa-dosa
”Barang siapa yang berpuasa dibulan romadlon karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. H.R. Bukhori, Muslim)

b. Predikat shiddiqin
Dari Amru bin Murroh Al Juhani ia berkata ”Seorang laki-laki datang kepada nabi lalu ia bertanya ”Wahai Rosulullah bagaimana pendapatmu jika saya bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah SWT, dan bahwasanya Engkau adalah Rosulullah, dan saya mengerjakan sholat lima waktu, dan saya juga menunaikan zakat, serta berpuasa pada bulan suci romadlon, maka termasuk kelompok apakah aku?, beliau menjawab ”Termasuk dari kalangan shiddiqin dan orang-orang yang mati syahid”. H.R. Ibnu Hibban.

IV. Ancaman meninggalkan Puasa
Dari Abu Umamah al Bahili ia berkata ”Saya mendengar rosulullah SAW bersabda, ”Ketika saya sedang tidur tiba-tiba datang dua orang laki-laki lalu ia memegang lenganku dan keduanya mendatangkan gunung besar kepadaku kemudian keduanya berkata ”naiklah!”, maka aku katakan ”aku tidak mampu menaikinya,” lalu keduanya berkata ”Akan kami mudahkan bagimu menaikinya”. Lalu akupun menaikinya, hingga aku sampai pada puncak gunung tiba-tiba terdengar suara keras. Aku bertanya ”suara apakah ini?”, keduanya menjawab ”Ini adalah golongan penghuni neraka,” lalu akau dibawanya kesuatu tempat, tiba-tiba aku mendapati suatu kaum terbelenggu urat-urat mereka, robek rahang-rahang mereka, mengucur darah dari rahang-rahang mereka aku bertanya ”siapa mereka itu? Ia menjawab mereka adalah orang-orang yang tidak berpuasa sebelum selesai puasa mereka”. H.R. nasa’i dan Ibnu Hibban.

V. Wajib berniat pada malam hari
Wajib bagi setiap muslim yang terbebani (mukallaf) untuk menjalankan syariat agama untuk berniat pada malam harinya. Sabda rosulullah SAW ”barang siapa tidak berniat puasa pada malam hari, maka tiada baginya puasa”H.R. Nasa’i.
Menetapkan niat dimalam hari adalah khusus untuk puasa wajib, sementara puasa sunah diperbolehkan berniat dipagi hari, sebagaimana yang diriwayatkan, ”Rosulullah datang kepada Aisyah pada selain bulan romadlon dan beliau bersabda ”apakah engkau mempunyai makanan?, kalau tidak ada saya akan berpuasa”. H.R. Muslim.


0 komentar: