UNDANGAN Seminar - Managemen Masjid

Seminar management masjid, oleh Drs. Imam Mawardi (pustakamawar.com )

Hari : Sabtu, 16 Mei 2009
Jam : 13.00
tempat : Masjid Al Muttaqien, PPMIC Alawiyah ( Jl. Solo km 9 Maguwoharjo Yogyakarta )


GRATIS !!!
Tempat terbatas, Hub : ( Abu Achmad ) 0856 4522 5598


Kiat menuju hidup bahagia

“ Barang siapa yang pagi-paginya beriman kepada Allah SWT, diberikan kecukupan rezekinya, diberikan kesahatan badanya, maka laksana ia hidup dengan kebahagiaan dunia ada pada genggaman tanganya”.
Al Hadits

Sebut saja “Kang Ahmad” (bukan nama sebenarnya), tampak raut mukanya begitu kusam, kelihatan tidak ada sinar sedikitpun yang terpancar pada mukanya, hari-hari ia tersibukan dengan pekerjaan, mulai bangun pagi, sholat subuh hingga pada pagi harinya ia bersiap-siap kekantor untuk bekerja dan pulang sore. selepas kerja ia masih disibukan dengan pekerjaan rumah, kesibukan yang padat amat menyita waktunya demi mencukupi kebutuhan keluarga, gajinya cukuplah lumayan setiap bulanya berkisar Rp 25 juta, akan tetapi dia begitu setress dengan itu semua, ia belum bisa menemukan arti kebahagiaan hidup yang dijalaninya.

Memang tidak semua orang bisa menemukan kebahagiaan dan kepuasan hatinya, uang yang banyak kadang kala tidak bisa mengantarkan kebahagiaan seseorang, justru kebahagian itu bisa diperoleh tetkala seseorang mengembalikan semuanya kepada sang pemberi kebahagiaan hakiki serta berusaha bersyukur akan nikmat yang diterimanya. Selain berdzikir dan beribadah, berikut ini kami paparkan kiat-kiat menggapai kebahagiaan, mudah-mudahan kita menjadi orang yang senantiasa mendapat kebahagiaan dunia dan aherat. Amin.

1. Mensykuri&menikmati yang ada
Orang bijak mengatakan bahwa hidup ini haruslah dinikmati dan waktu menikmati itu ada pada saat ini, sedangkan kemarin adalah kemenangan dan esok hari adalah adalah tempat suatu harapan. Nikmatilah segala aktifitas dan kehidupan yang kita jalani hari ini, manfaatkan waktu yang telah diberikan oleh Allah SWT dengan sebaik-baiknya kelengahan terhadap memanfaatka waktu berarti telah menyia-nyiakan hidup kita sendiri, penuhilah segala aktifitas dengan hal-hal yang positif baik dunia maupun aherat.Allah telah memperingatkan manusia tentang waktu sebagaimana difirmankan..”Demi waktu sesungguhnya manusia itu dalam kerugian kecuali ia yang beriman serta beramal baik serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran“ Q.S Al Ashr 1-4

2.Buatlah hidup kita ringan
Mulailah hidup ini dengan bangun pagi yang baik yaitu dengan ucapan syukur bahwa Allah SWT telah memberikan kehidupan yang baru pada diri kita, hari kemarin berbeda dengan hari ini dan hari ini berbeda dengan hari esok kemudian berjanjilah kepada diri sendiri dengan memohon pertolongan Allah SWT akan menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya dan berbuat yang meridlokan Allah, janganlah membebani diri sendiri diluar batas kemampuan hilangkanlah beban-beban pikiran berat yang ada, semakin kita membebani pikiran dengan hal-hal yang tidak penting maka hidup kita akan semakin jauh dari rasa bahagia, lakukan aktivitas mulai dari hal yang ringan-ringan, karena hidup ini akan terasa ringan jika kita sendiri yang membuat suasana menjadi ringan akan tetapi hidup ini serasa berat tetkala kita yang membuat suasana menjadi berat sendiri, semua berpangkal pada diri kita sendiri.

3. memelihara kesehatan
Kesehatan adalah mahkota yang sangat berharga seseorang akan sulit meraih kebahagiaan manakala badan sakit-sakitan betapa susahnya tetkala seseorang sedang sakit gigi misalnya, maka menjaga kesehatan dengan baik, senantiasa jalan-jalan dan berolahraga yang rutin, istirahat yang cukup serta makan dengan makanan yang bergizi sekalipun sedikit adalah hal yang terpenting dalam hidup ini.

4.Belajar mensyukuri nikmat
Jika kita mau jujur terhadap diri sendiri kiranya banyak karunia Allah yang telah di berikan kepada kita baik berupa nikmat fisik, psikis, dan semakin kita merenung akan nikmat Allah maka akan semakin terdorong hati kita untuk senantiasa bersyukur akan apa yang ada hari ini yang telah diberikan nikmatNya, begitulah gambaran semakin dekatnya manusia akan al Kholik . jauhkan fikiran dari lamunan yang tidak berarti yang justru akan menjauhkan manusia dari hidup realistis serta jauhkan dari sifat tamak dan rakus terhadap sesuatu yang belum ada ditangan sendiri, kita harus sadar bahwa ketidak puasan terhadap apa yang tidak kita miliki saat ini adalah sumber ketidak bahagiaan.

5. Sayangi diri sendiri
Sadarilih bahwa tidak ada manusia yang sempurna didunia ini, justru kesempurnaan manusia terletak pada pengakuan kekuranganya, janganlah kita terlalu menuntut terhadap diri kita sendiri untuk selalu tampil sempurna maka kita akan terbebani dengan tuntutan kita sendiri, jadikan kekurangan yang ada pada diri kita sebagai sarana untuk untuk semakin merendahkan diri dihadapan Allah SWT dan mengagungkanya dan jadikanlah kekurangan sebagi cambuk untuk selalu harus belajar terhadap orang lain dan janganlah kekurang yang kita meiliki menjadikan kita harus minder, dengan demikian kita akan menjadi orang yang tawadzu’ (rendah hati)

6. Berjiwa besar
Sadarilah bahwa orang lainpun mempunyai kekurangan dan kelebihan janglah kekukarangan orang lain menjadi bahan ejekan kita atau merendahkannya akan tetapi jadikanlah kekurangan orang lain sebagai saranan kita untuk melengkapinya dengan membimbing dan mengarahkan kepada sarana belajar untuk lebih meningkatkan kesempurnaan diri kita, ada baiknya kita tidak memendam amarah, dendam, kebencian, dan iri hati, kepada orang lain, jauhkan diri kita dari perasaan negatife.

7. Bersahabatlah dengan yang baik
Setiap orang membutuhkan teman yang dapat dipercaya sebagai teman curhat dan mengadukan persoalanya, carilah teman yang dapat menasehati kita dikala kita mengalami kesedihan, taman yang baik adalah teman yang bisa memberikan pertolongan, solusi serta meberikan jalan penyelesaian yang bijak dikala kita menemui masalah, teman yang baik adalah teman yang mampu menjaga rahasia dan cela kita, dan sebaik-baik teman adalah yang dapat dipercaya, menolong dikala kita butuh, menghibur dikala kita sedih, memberikan jalan keluar yang baik disaat ada masalah dan menutupi cela kita, jadikan teman dikala suka dan duka serahkan persoalan kita hanya kepadaNya maka dialah (allah) yang akan menyelesaikan.

8. Buatlah orang lain bahagia
Janganlah kita termasuk orang yang bakhil yang tidak mau mengulurkan tangan kepada orang lain untuk menolong dan membahagiakanya, jadilah kita laksana kran air yang senantiasa menyalurkan nikmat Allah kepada orang lain, dan jadikanlah diri kita sebagai pendengar yang baik tetkala orang lain berbicara serta hiburlah orang-orang yang susah tolonglah orang yang membutuhkan bagilah kenikmatan kepada orang lain maka kitapun akan merasakan kebahagiaan sebab kebahagiaan akan datang dikala kita tidak mengejarnya untuk diri sendiri melainkan saat kita membagi-bagikanya untuk orang lain.

9.bersikap optimis
Optimis terhadapa apa yang kita kerjakan serta yakin akan kemampuan kita bahwa persoalan akan selesai dengan memohon pertolongan Allah. Sikap pesimis hanya akan membawa hidup menjadi sulit dan jauh dari kebahagiaan jadikan kesulitan, persoalan sebagai tantangan atau peluang menuju kesuksesan dan yakinlah bahwa tiada kesuksesan tanpa ada rintangan dan ujian. Karena kesuksesan bukan terletak pada tangan orang laian akan tetapi datangna kesuksesan ada datangan kita. kesuksesan akan menentukan percaya diri akan kemampuan bahwa kita akan mampu menyelesaikan masalah. Sikap optimis adalah modal besar dalam menyelesaikan masalah.

10serahkan hidup hanya kepadaNya
Yakin akan sumber kebahagiaan, ketenangan, ketentraman,terletak sejauh mana kita memasrahkan hidup ini kepadaNya penyerahan diri secara totalitas terhadap hokum dan ketentuanya adalah puncak dari segala kebahagiaan hidup, Allah menjanjikan bahwa mereka-mereka yang memasrahkan segala urusan kepadaNya maka Allah SWT akan senantiasa mencukupi apa yang menjadi kebutuhanya

Wallahu A’lam



Indra ke-6 atau bisikan syetan? ( 2 )



"Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai karunia yang besar yang diberikan-Nya kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukurinya, dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengetahui apa yang disembunyikan hati mereka dan apa yang mereka nyatakan”.

Q.S An Naml 73-74

Dikala manusia dalam pergulatanya mengais rizki Allah SWT di muka bumi ini, tidak sedikit dari mereka yang merasakan kesusahan dan seakan-akan menemui jalan buntu dalam mencari jalan rizkinya, hingga keluh kesah tersebut mengantarkan dirinya harus pergi ke seseorang yang dianggap dan diyakini bisa membantu, menyelesaikan urusanya, Para Astrologer (peramal) inilah yang diyakini sebagai penentu nasib baik dan buruknya. Mereka sangat percaya dengan ramalan-ramalan paranormal yang sangat menjerumuskan dan mengantarkan kesyirikan, tidak heran jika masyarakat kita sebelum menjalankan hajatnya seperti ketika akan memulai usaha, mantu, ataupun mendirikan rumah, terlebih dahulu mereka harus minta restu para dukun-dukun atau minta diramalkan akan nasib dirinya. Mereka amat percaya bahwa para dukun dan paranormallah yang sidik peningalnya atau indra ke-6nya amat tajam berbeda dengan manusia lainya yang tidak memiliki ketajaman hati dan tidak bisa meramal akan nasib seseorang yang bakal terjadi. Sebenarnya adakah indra ke-6 itu? Atau apakah itu hanya tipu muslihat syetan yang sudah menjadi salah satu strategi untuk menjerumuskan manusia?.Dan kalau itu memang betul-betul ada serta nyata akan terjadinya ramalan, lalu bagaimana dengan kodrat dan kekuasaan Allah SWT yang Maha perkasa dan Mengatur segala-galanya akan apa yang bakal terjadi dan telah terjadi didunia ini?

Presepsi indra ke-6

Persepsi terjadinya indra ke-6 terjadi lewat jalan pengaruh factor-faktor indrawi pada panca indra kita . Namun terkadang ada sebagian manusia yang mengerti dan dapat mengetahui sesuatu yang berada diluar jangkauan pengaruh langsung indra mereka, misalnya benda itu berada ditempat yang jauh sekali yang tidak mungkin terkena pengaruh langsung indra mereka, Fenomena ini oleh Stanford dari Wrightsman, pengarang Kology A Scientific study Of Man dinamakan persepsi Ekstra sensorik.

Telah terjadi perdebatan diantara pakar psikologi kontemporer terhadap fenomena ini. Ada sebagian yang meragukan dan mengingkari kemungkinan terjadinya sesuatu, Beberapa pakar psikologi kontemporer berusaha melakukan penelitian empiris guna mengecek kebenaran fenomena tersebut, hanya saja hasil yang mereka peroleh tidak valid karena keritikan terhadap rapuhnya kerangka methodology yang digunakan dalam penelitian tersebut selain itu hasil penelitian juga tidak berhasil mencapai penjelasan yang meyakinkan dan tidak dapat diterima mayoritas pakar psikolog. Fenomeni ini masih perlu pembahasan lebih lanjut agar sampai pada penafsiran yang meyakinkan dan dapat diterima oleh semua pihak.

Ekstra sensorik dalam Al Qur’an

Dalam al Qur’an terdapat dalil yang menunjukan adanya indra ke-6 sebagia landasan dan pijakan dalam berfikir, seperti halnya kisah nabi Ya’kub AS yang telah mencium bau anaknya Yusuf AS dari jarak nan jauh sejauh perjalanan onta selama beberapa hari yakni ketika kafilah yang membawa pakaian nabi Yusuf bergerak dari Mesir menuju tempat Ya’kub AS bermukim sebagaimana difirmankan “Tetkala kafilah itu telah keluar dari negeri Mesir, berkatalah ayah mereka (Ya’qub) sesungguhnya aku mencium bau Yusuf sekiraya kamu tidak menuduhku lemah akal tentu kamu akan membenarkan aku”.Q.S.Yusuf ayat 94

Dalam kesempatan yang lain Rosulullah SAW pernah melihat para sahabat dari balik punggung yang tidak berada dalam jangkauan pandanganya. Sahabat Anas telah meriwayatkan “Suatu rosulallah SAW sholat bersama kami tetkala selesai sholat, beliau menghadapkan wajahnya kepada kami lalu bersabda “Hai sekalian manusia sesungguhnya aku ini imam kalian maka janganlah kamu mendahului aku dalam ruku’, sujud, berdiri, dan mengucap salam, Sesungguhnya aku melihat kalian dari arah depan dan belakangku”. H.R. Syaikhoni

Beberapa hadits lain mengisyaratkan bahwa rosulallah SAW mampu meihat hal-hal ghaib. Atau sesuatu yang akan terjadi pada masa mendatang. Sahabat Uqbah bin Amir, meriwayatkan Pada suatu hari rosullallah SAW keluar dari rumahnya lalu melakukan sholat mayyit terhadap syuhada Uhud. Kemudian beliau menuju mimbar dan bersabda “Sesungguhnya aku mendahului kalian. Aku juga menjadi saksi bagi amal kalian diaherat. Dan sesungguhnya aku, demi Allah sedang melihat telagaku, (Al kautsar) sekarang, sungguh aku telah dianugrahi kunci-kunci bumi harta ranpasan yang diperolah dari Romawi dan Persia dan sungguh aku demi Allah tidak menghawatirkan jika kalian musyrik akan tetapi aku khawatir jika kalian berlomba-lomba memperebutkan kunci-kunci bumi itu “. H.R. Syaikhon

Dalam kisah isro’ mi’roj kita juga menemukan contoh lain dari indra ke-6 yaitu ketika kaum Quraisy mendustakan rosulullah SAW dalam hal isro’ mi’roj sehingga Allah SWT menyingkapkan baitul maqdis kepada beliau sehingga beliau dapat melihat di depanya dan digambarkan secara detail. Rosulullah SAW bersabda “Tetkala orang-orang Quraisy mendustakan aku dalam masalah isro’ mi’roj aku berdiri di Hijir ismail lalu Allah menampakan Baitul Maqdis padaku, segera aku mulai menampakan pada diri mereka tentang ayat-ayat kebesaran Allah sambil aku memandangnya”. H.R. Muslim

Ketajaman indra ke-6 rosulullah SAW berpengaruh kuat pada kondisi psikologi para sahabat jika mereka bersama-sama beliau sebagai gambaran paparan sahabat Handzolah Al Asdy salah satu sekertaris pribadi rosulullah SAW meriwayatkan “Yaa rosulallah jika kami bersamamu kami selalu ingat surga dan neraka yang engkau sampaikan sekan-akan aku melihat dengan mata kepala sendiri, namun jika aku keluar dari majlis Engkau yang mulia dan aku telah berurusan dengan istri dan anak-anakku serta pekerjaan maka aku banyak lupa hal itu semua, rosulallah SAW lalu bersabda Demi Dzat yang diriku ada pada genggamaNya jika kalian selalu menstabilkan kondismui sama dengan kondisi tetkala bersamaku dan selalu berdzikir maka malaikat akan selalu menemanimu baik di tempat tidurmu dan didalam perjalananmu”.H.R. Tirmidzi

Dengan demikian kemampuan indra ke-6 sebenarnya berhubungan dengan kemampuan rosulallah dan sahabat untuk senantiasa menjaga kondisi kebersihan hati dan kebeningan jiwa dan selalu berdzikir kepada Allah yang mereka capai disaat bersama-sama dengan rosulallah Saw Para ahli sufi menyebutnya hal ini dengan maqom Kasyf dimana pada kondisi yang ruh telah terbebas dari belenggu badan maka seseorang akan dengan mudah melihat dan mendengar dari jauh atau dari balik pembatas-pembatas materi. Beberapa hal yang manusia tidak dapat melihat atau mendengar, sehubungan dengan hal ini rosulallah SAW bersabda “seandainya syetan tidak menutupi hati anak adam sungguh mereka akan dapat melihat kerajaan langit.” H.R. Ahmad

Dengan kejernihan hati dan ketulusan jiwa yang telah dikaruniakan Allah rosulallah mempunyai kemampuan indra ke-6 yang luar biasa . Lebih dari itu rosulallah pernah menikmati kemampuan luar biasa dalam merasakan apa yang dirasakan hewan dan mengetahui perasaan sakit, sedih dan takut atau perasaan lain yang dialaminya . sahabat Abdullah bin ja’far memberikan kesaksian bahwa rosulullah masuk kerumah salah seorang sahabat Anshor tiba-tiba ada seekor onta sambil merintah dan meneteskan air mata tetkala onta tersebut melihat rosulallah lalu rosul mendatangi onta tersebut dan mengusap air matanya kemudian diamlah onta tersebut , beliau bersabda “Siapa pemilik onta ini? Saya Yaa rosul jawab seorang Anshor yang segera mendatangi rosulallah. Apa kamu tidak bertaqwa kepada Allah pada hewan ternak yang dianugrahkan oleh Allah kepadamu ini? onta ini mengadu kepadaku bahwa kamu telah membuatnya lapar dan letih”. H.R. Abu Dawud

Dalam riwayat lain sahabat Abdurrahman bin Abduh memberikan kesaksian bahwa rosulallah SAW singgah kerumah seseorang yang telah pergi ke hutan dan mengambil telur burung merah lalu induk burung merah mengelilingi rosulallah dan para sahabat. Rosulullah lalu bersabda “Siapa diantara kalian yang menyakiti burung ini? Salah seorang menjawab “Aku yang mengambil telurnya “ lalu rosulullah memerintahkan untuk mengembalikan telur yang telah diambilnya tersebut”. H.R. Ahmad

Disisi lain syetan dalam misi menjerumuskan manusia dengan kemampuanya yang bisa mendengarkan dan mencuri secuil dari wahyu kadangkala menjanjikan kepada manusia untuk bisa meneropong keadaan seseorang (seperti para peramal) yang tak ubahnya mereka yang telah mendapatkan karunia Allah karena pancaran kebeningan hatinya, kemudian pada ahirnya dijerumuskan kejurang neraka. Tetkala seorang laki-laki dari bani tsaqif mau menceraikan semua istrinya dan membagi semua harta kekayaanya, Sayyidina Umar bin Khottob berkata “aku mengira jangan-jangan syetan telah membisikan ketelingamu bahwa kamu akan mati besuk sehingga kamu gusar akan tanggung jawab hingga kamu menceraikan istri-istrimu dan membagi semua hartamu, sekarang kembalilah kepada istri-istrimu dan kamu ambil kembali hartamu atau kamu lebih memilih dialam kubur nanti akan disiksa seperti halnya Abi Righol?”H.R. Abi Dawud




Indra ke-6 atau bisikan syetan? ( 1 )

“Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai karunia yang besar yang diberikan-Nya kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukurinya, dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengetahui apa yang disembunyikan hati mereka dan apa yang mereka nyatakan”.
Q.S An Naml 73-74


Sebut saja kang Bejo (bukan nama sebenarnya). Pengusaha yang cukup sukses ini beberapa bulan terahir dirundung kesedihan yang cukup menggalalaukan hatinya. Hal itu lantaran kang bejo akhir-akhir ini takut bercampur cemas akan ramalan orang yang dianggapnya pintar. Sang paranormal Elegant yang menjadi lagganan kang Bejo melalui indra ke-6-nya telah meramalkan bahwa usahanya ditahun ini akan gulung tikar alias bangkrut karena sesuatu hal.

Paparan peristiwa tersebut barang kali tidak dialami oleh kang Bejo saja akan tetapi mungkin banyak umat manusia yang suka akan sesuatu yang mistik, klenik, ramalan bintang dan getol sowan kedukun. Mereka sangat percaya dengan ramalan-ramalan paranormal yang sangat menjerumuskan dan mengantarkan kesyirikan, tidak heran jika masyarakat kita sebelum menjalankan hajatnya seperti ketika akan memulai usaha, mantu, ataupun mendirikan rumah, terlebih dahulu mereka harus minta restu para dukun-dukun atau minta diramalkan Astrologer (peramal) akan nasib dirinya. Mereka amat percaya bahwa para dukun dan paranormallah yang sidik peningalnya atau indra ke-6nya amat tajam berbeda dengan manusia lainya yang tidak memiliki ketajaman hati dan tidak bisa meramal akan nasib seseorang yang bakal terjadi. Sebenarnya adakah indra ke-6 itu? Atau apakah itu hanya tipu muslihat syetan yang sudah menjadi salah satu strategi untuk menjerumuskan manusia?.Dan kalau itu memang betul-betul ada serta nyata akan terjadinya ramalan, lalu bagaimana dengan kodrat dan kekuasaan Allah SWT yang Maha perkasa dan Mengatur segala-galanya akan apa yang bakal terjadi dan telah terjadi didunia ini?

Diantara jalan syetan

Syech Imam Wahid bin Abdus Salam dalam suatu karyanya yang berjudul “Thuruqus Syaithon Fii Idlalin Nasi” memaparkan secara panjang lebar akan kiat-kiat syetan dalam menjerumuskan syetan, diantaranya adalah Pertama.Menghiasi suatu kebathilan dengan suatu keindahan dan kepuasaan, sehingga para pengikutnya tidak merasakan bahwa itu suatu hal yang di murkahi Allah SWT, mereka amat senang menjalankan kemaksiatan tersebut dan menuruti apa yang menjadi kepuasan nafsunya, baru setelah itu mereka sadarkan diri dan menyesal atas apa yang dilakukan serta takut akan menerima siksa Allah SWT yang akan menimpanya. Kedua. Suatu kemaksiatan dirubah namanya dengan suatu nama yang mempesona nan indah serta membikin penasaran bagi mereka yang mendengarkanya, sehingga tertarik untuk mengetahui lebih dekat. Ketiga. Suatu ketaatan dirubah namanya dengan sesuatu nama yang menakutkan sehingga membikin enggan dan malas manusia untuk menjalankan kebaikan tersebut. Keempat. Memasukan kiat-kiat yang amat disukai manusia, apa yang menjadi kesukaanya senantiasa dibuka lebar-lebar pintu untuk dijalankan, baru setelah itu dipelesetkan kepada kesesasatan. Kelima. Bertahap dan tidak sepontan dalam menyesatkan manusia sehingga tidak sadarkan diri. Keenam. Menghembuskan nasehat-nasehat keimanan sehingga membikin terlena manusia yang mendengar dan pada ahirnya di belokan kepada kemungkaran. Ketujuh.Menutup rapat-rapat kebenaran. Kedelapan. Meminta pertolongan kepada orang-orang yang dianggap dekat dengan yang Sang Maha Kuasa.dalam menjadi sandaran akan problemnya.

Kiat syetan yang ketujuh inilah yang kadang membuat seseorang terpesona akan kehebatan dan kelebihan yang dimilikinya sehingga menganggap dan menilai seseorang dengan sebelah mata dan menganggap akan adanya kelebihan yang luar biasa tanpa mengembalikan adanya keutamaan yang diberikan Allah SWT kepada para hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. Awal dari masalah ini biasanya Allah SWT memberikan kukuatan iman pada hamba-Nya dengan senantiasa beribadah dan berbakti, namun dalam perjalananya sang hamba ini tidak kuasa akan godaan hingga ia merasa sombong diri dan menganggap ibadahnya itu sudah mewakili keriteria hamba yang dikasihi Allah SWT (tertipu dengan amalnya sendiri). Sehingga ia meniali orang lain lebih rendah derajatnya dan tidak istimewa disisi Allah daripada dia sendiri, pada ahirnya hamba tersebut menghalalkan apa yang diharamkan, merekayasa apa yang telah ditetapkan hukumnya dengan segala argumenya. Naudzu billah kita semua agar senantiasa minta perlindungan kepada Allah SWT dari hal yang demikian akan tertipu dengan amal kebaikan sendiri. Allah SWT berfirman”…Sesungguhnya syetan itu membisikan kepada kawan-kawanya agar mereka membantah kamu dan jika kamu menuruti mereka sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik”. Q.S. Al An’am 121

Karunia ilmu dan pengetahuan

Tidak menutup kemungkinan pada dasarnya ada hamba-hamba Allah SWT yang dengan Maha Kekuasaan-Nya telah memberikan suatu kelebihan pada masing-masing hambanya yang tidak diberikan keistimewaan itu kepada hamba yang lainya, Melalui wahyu dan mimpi yang benar Allah SWT menganugrahkan kepada manusia bermacam-macam pengetahuan yang berisi sebagian rahasia dan fakta dari dunia penciptaan dunia ghaib. Selain itu, informasi hal-hal, kejadian-kejadian masa lalu dan yang akan datang atau perintah mengerjakan amal tertentu juga disampaikan kepada manusia. Didalam Al Qur’an terdapat banyak ayat-ayat yang mengisyaratkan wahyu Allah SWT berupa ilmu dan hikmah kepada para nabi dan rosul-Nya serta hamba-hamba yang sholeh.

Menurut pendapat Prof.Dr.Muhammad Usman Nadjati seorang ahli psikologi dari Universitas Ibnu Saud Arab Saudi mengatakan bahwa ada dua macam dalam proses manusia mendapatkan pengetahuan (ilmu dari Allah SWT), pertama adalah melalui panca indra dan akal cara ini yang biasa banyak ditempuh oleh kebanyakan manusia terutama oleh ilmuwan, cendikiawan dalam memperolah pengetahuan dalam penelitian ilmiayahnya, dengan mengerahkan akal fikiranya berusaha untuk mendapatkan pengetahuan yang ia dapatkan, pengetahuan ini biasanya lebih banyak didapatkan dari mengamati hal-hal yang bisa di indra dan berahir dengan membentuk konsepsi dan struktur-struktur akal ilham dan mimpi benar, Allah SWT berfirman “Dialah Allah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan dan hati agar dapat menggunakan alat-alat tersebut untuk memperhatikan bukti-bukti kebesaran dan keesaan Tuhan yang dapat membawa mereka beriman kepada allah SWT serta taat dan patuh kepadaNya. tetapi amatlah sedikit kamu bersyukur”.Q.S. al Mukminun 78
Kedua dari sisi lain manusia memperolah pengetahuan model khusus yang dikirim Allah SWT yang berisi bebrapa realitas, hal-hal gaib, dan perkara-perkara yang telah dan akan terjadi, ataupun perintah mengerjakan sesuatu hal. Sebagaiman yang pernah dialami oleh nabi khidhir dalam banyak riwayat dan ayat-ayat al Qur’an, Allah SWt berfitman “…Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba diantara hamba-hamba kami yang telah kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Tuhan kami dan yang telah kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi kami”Q.S. Al Kahfi 65

Proses penggalian ilmu dari cara yang kedua ini biasaanya tidak lepas dari person seorang hamba itu sendiri serta ketaatan akan perintah dan menjauhi larangan menyebabkab diberikanya ilmu mauhibah (dalam bahasa tasawuf disebut dengan Ilmu laduni) yang pada ahirnya pancaran hatinya semakin lebih terang sehingga bisa menembus alam atau ruangan yang tidak dapat ditembus oleh manusia biasa apalagi yang berlumuran denagn maksiat kepada allah SWT, merka basanya lebih hati-hati dan bijak dalam menetukan suatu putusan ataupun nasehat, tidak sembarangan menyalakan orang sebelum ada bukti yang kuat, serta memberi solusi yang tepat bagaiman seseorang bias lebih mendekat dirinya kepada Allah SWT sehingga menjadi hamba yang dikasihi dan disayangi.
Lalu bagaimanakah membedakan antara ilmu yang bersumber dari pancaran hati nurani tersebut dengan ilmu yang tiada lain adalah rekayasa syetan untuk menjerumuskan manusia kejurang kesesatan?, kiranya ini yang harus bisa dibedakan!

Bersambung…!