Indra ke-6 atau bisikan syetan? ( 2 )



"Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai karunia yang besar yang diberikan-Nya kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukurinya, dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengetahui apa yang disembunyikan hati mereka dan apa yang mereka nyatakan”.

Q.S An Naml 73-74

Dikala manusia dalam pergulatanya mengais rizki Allah SWT di muka bumi ini, tidak sedikit dari mereka yang merasakan kesusahan dan seakan-akan menemui jalan buntu dalam mencari jalan rizkinya, hingga keluh kesah tersebut mengantarkan dirinya harus pergi ke seseorang yang dianggap dan diyakini bisa membantu, menyelesaikan urusanya, Para Astrologer (peramal) inilah yang diyakini sebagai penentu nasib baik dan buruknya. Mereka sangat percaya dengan ramalan-ramalan paranormal yang sangat menjerumuskan dan mengantarkan kesyirikan, tidak heran jika masyarakat kita sebelum menjalankan hajatnya seperti ketika akan memulai usaha, mantu, ataupun mendirikan rumah, terlebih dahulu mereka harus minta restu para dukun-dukun atau minta diramalkan akan nasib dirinya. Mereka amat percaya bahwa para dukun dan paranormallah yang sidik peningalnya atau indra ke-6nya amat tajam berbeda dengan manusia lainya yang tidak memiliki ketajaman hati dan tidak bisa meramal akan nasib seseorang yang bakal terjadi. Sebenarnya adakah indra ke-6 itu? Atau apakah itu hanya tipu muslihat syetan yang sudah menjadi salah satu strategi untuk menjerumuskan manusia?.Dan kalau itu memang betul-betul ada serta nyata akan terjadinya ramalan, lalu bagaimana dengan kodrat dan kekuasaan Allah SWT yang Maha perkasa dan Mengatur segala-galanya akan apa yang bakal terjadi dan telah terjadi didunia ini?

Presepsi indra ke-6

Persepsi terjadinya indra ke-6 terjadi lewat jalan pengaruh factor-faktor indrawi pada panca indra kita . Namun terkadang ada sebagian manusia yang mengerti dan dapat mengetahui sesuatu yang berada diluar jangkauan pengaruh langsung indra mereka, misalnya benda itu berada ditempat yang jauh sekali yang tidak mungkin terkena pengaruh langsung indra mereka, Fenomena ini oleh Stanford dari Wrightsman, pengarang Kology A Scientific study Of Man dinamakan persepsi Ekstra sensorik.

Telah terjadi perdebatan diantara pakar psikologi kontemporer terhadap fenomena ini. Ada sebagian yang meragukan dan mengingkari kemungkinan terjadinya sesuatu, Beberapa pakar psikologi kontemporer berusaha melakukan penelitian empiris guna mengecek kebenaran fenomena tersebut, hanya saja hasil yang mereka peroleh tidak valid karena keritikan terhadap rapuhnya kerangka methodology yang digunakan dalam penelitian tersebut selain itu hasil penelitian juga tidak berhasil mencapai penjelasan yang meyakinkan dan tidak dapat diterima mayoritas pakar psikolog. Fenomeni ini masih perlu pembahasan lebih lanjut agar sampai pada penafsiran yang meyakinkan dan dapat diterima oleh semua pihak.

Ekstra sensorik dalam Al Qur’an

Dalam al Qur’an terdapat dalil yang menunjukan adanya indra ke-6 sebagia landasan dan pijakan dalam berfikir, seperti halnya kisah nabi Ya’kub AS yang telah mencium bau anaknya Yusuf AS dari jarak nan jauh sejauh perjalanan onta selama beberapa hari yakni ketika kafilah yang membawa pakaian nabi Yusuf bergerak dari Mesir menuju tempat Ya’kub AS bermukim sebagaimana difirmankan “Tetkala kafilah itu telah keluar dari negeri Mesir, berkatalah ayah mereka (Ya’qub) sesungguhnya aku mencium bau Yusuf sekiraya kamu tidak menuduhku lemah akal tentu kamu akan membenarkan aku”.Q.S.Yusuf ayat 94

Dalam kesempatan yang lain Rosulullah SAW pernah melihat para sahabat dari balik punggung yang tidak berada dalam jangkauan pandanganya. Sahabat Anas telah meriwayatkan “Suatu rosulallah SAW sholat bersama kami tetkala selesai sholat, beliau menghadapkan wajahnya kepada kami lalu bersabda “Hai sekalian manusia sesungguhnya aku ini imam kalian maka janganlah kamu mendahului aku dalam ruku’, sujud, berdiri, dan mengucap salam, Sesungguhnya aku melihat kalian dari arah depan dan belakangku”. H.R. Syaikhoni

Beberapa hadits lain mengisyaratkan bahwa rosulallah SAW mampu meihat hal-hal ghaib. Atau sesuatu yang akan terjadi pada masa mendatang. Sahabat Uqbah bin Amir, meriwayatkan Pada suatu hari rosullallah SAW keluar dari rumahnya lalu melakukan sholat mayyit terhadap syuhada Uhud. Kemudian beliau menuju mimbar dan bersabda “Sesungguhnya aku mendahului kalian. Aku juga menjadi saksi bagi amal kalian diaherat. Dan sesungguhnya aku, demi Allah sedang melihat telagaku, (Al kautsar) sekarang, sungguh aku telah dianugrahi kunci-kunci bumi harta ranpasan yang diperolah dari Romawi dan Persia dan sungguh aku demi Allah tidak menghawatirkan jika kalian musyrik akan tetapi aku khawatir jika kalian berlomba-lomba memperebutkan kunci-kunci bumi itu “. H.R. Syaikhon

Dalam kisah isro’ mi’roj kita juga menemukan contoh lain dari indra ke-6 yaitu ketika kaum Quraisy mendustakan rosulullah SAW dalam hal isro’ mi’roj sehingga Allah SWT menyingkapkan baitul maqdis kepada beliau sehingga beliau dapat melihat di depanya dan digambarkan secara detail. Rosulullah SAW bersabda “Tetkala orang-orang Quraisy mendustakan aku dalam masalah isro’ mi’roj aku berdiri di Hijir ismail lalu Allah menampakan Baitul Maqdis padaku, segera aku mulai menampakan pada diri mereka tentang ayat-ayat kebesaran Allah sambil aku memandangnya”. H.R. Muslim

Ketajaman indra ke-6 rosulullah SAW berpengaruh kuat pada kondisi psikologi para sahabat jika mereka bersama-sama beliau sebagai gambaran paparan sahabat Handzolah Al Asdy salah satu sekertaris pribadi rosulullah SAW meriwayatkan “Yaa rosulallah jika kami bersamamu kami selalu ingat surga dan neraka yang engkau sampaikan sekan-akan aku melihat dengan mata kepala sendiri, namun jika aku keluar dari majlis Engkau yang mulia dan aku telah berurusan dengan istri dan anak-anakku serta pekerjaan maka aku banyak lupa hal itu semua, rosulallah SAW lalu bersabda Demi Dzat yang diriku ada pada genggamaNya jika kalian selalu menstabilkan kondismui sama dengan kondisi tetkala bersamaku dan selalu berdzikir maka malaikat akan selalu menemanimu baik di tempat tidurmu dan didalam perjalananmu”.H.R. Tirmidzi

Dengan demikian kemampuan indra ke-6 sebenarnya berhubungan dengan kemampuan rosulallah dan sahabat untuk senantiasa menjaga kondisi kebersihan hati dan kebeningan jiwa dan selalu berdzikir kepada Allah yang mereka capai disaat bersama-sama dengan rosulallah Saw Para ahli sufi menyebutnya hal ini dengan maqom Kasyf dimana pada kondisi yang ruh telah terbebas dari belenggu badan maka seseorang akan dengan mudah melihat dan mendengar dari jauh atau dari balik pembatas-pembatas materi. Beberapa hal yang manusia tidak dapat melihat atau mendengar, sehubungan dengan hal ini rosulallah SAW bersabda “seandainya syetan tidak menutupi hati anak adam sungguh mereka akan dapat melihat kerajaan langit.” H.R. Ahmad

Dengan kejernihan hati dan ketulusan jiwa yang telah dikaruniakan Allah rosulallah mempunyai kemampuan indra ke-6 yang luar biasa . Lebih dari itu rosulallah pernah menikmati kemampuan luar biasa dalam merasakan apa yang dirasakan hewan dan mengetahui perasaan sakit, sedih dan takut atau perasaan lain yang dialaminya . sahabat Abdullah bin ja’far memberikan kesaksian bahwa rosulullah masuk kerumah salah seorang sahabat Anshor tiba-tiba ada seekor onta sambil merintah dan meneteskan air mata tetkala onta tersebut melihat rosulallah lalu rosul mendatangi onta tersebut dan mengusap air matanya kemudian diamlah onta tersebut , beliau bersabda “Siapa pemilik onta ini? Saya Yaa rosul jawab seorang Anshor yang segera mendatangi rosulallah. Apa kamu tidak bertaqwa kepada Allah pada hewan ternak yang dianugrahkan oleh Allah kepadamu ini? onta ini mengadu kepadaku bahwa kamu telah membuatnya lapar dan letih”. H.R. Abu Dawud

Dalam riwayat lain sahabat Abdurrahman bin Abduh memberikan kesaksian bahwa rosulallah SAW singgah kerumah seseorang yang telah pergi ke hutan dan mengambil telur burung merah lalu induk burung merah mengelilingi rosulallah dan para sahabat. Rosulullah lalu bersabda “Siapa diantara kalian yang menyakiti burung ini? Salah seorang menjawab “Aku yang mengambil telurnya “ lalu rosulullah memerintahkan untuk mengembalikan telur yang telah diambilnya tersebut”. H.R. Ahmad

Disisi lain syetan dalam misi menjerumuskan manusia dengan kemampuanya yang bisa mendengarkan dan mencuri secuil dari wahyu kadangkala menjanjikan kepada manusia untuk bisa meneropong keadaan seseorang (seperti para peramal) yang tak ubahnya mereka yang telah mendapatkan karunia Allah karena pancaran kebeningan hatinya, kemudian pada ahirnya dijerumuskan kejurang neraka. Tetkala seorang laki-laki dari bani tsaqif mau menceraikan semua istrinya dan membagi semua harta kekayaanya, Sayyidina Umar bin Khottob berkata “aku mengira jangan-jangan syetan telah membisikan ketelingamu bahwa kamu akan mati besuk sehingga kamu gusar akan tanggung jawab hingga kamu menceraikan istri-istrimu dan membagi semua hartamu, sekarang kembalilah kepada istri-istrimu dan kamu ambil kembali hartamu atau kamu lebih memilih dialam kubur nanti akan disiksa seperti halnya Abi Righol?”H.R. Abi Dawud




2 komentar:

Unknown mengatakan...
30 Juni 2010 pukul 13.33
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
30 Juni 2010 pukul 13.40

key... mnurutQ siih..., wallahu a'lam aj... mungkin indra ke6 tu sbg tanda kekuasaan YME, yg bisa mnusia plajarin bwt membuktiin kkuasaan YME... Wallahu a'lam bissawaf...