Poligami, Obat Mujarab Untuk Mendapatkan Cinta Allah

“Jika wali anak wanita tersebut khawatir atau tidak bisa berbuat adil terhadap anak yatim maka wali tersebut tidak boleh mengawini anak yatim yang berada dalam perwalianya itu, Tetapi ia wajib kawin dengan wanita lain yang ia senangi seorang istri bahkan boleh sampai empat dengan syarat ia mampu”. Q.S. An Nisa’ 3

Itulah salah satu problematika umat islam yang ada di Indonesia saat ini, dimana pada hari sabtu malam tepatnya tanggal 17 oktober 2009 M, bertempat di Hotel Grand Aquila Bandung, sebanyak 150 orang undangan dari seluruh Indonesia memeriahkan launching club Poligami Indonesia (CPI). Para tamu undangan yang datang di antaranya dari Papua, Jakarta, Tasikmalaya, dan Garut. Dalam peresmian tersebut, hadir juga Ketua Klub Poligami Malaysia Global Ikhwan Chodijah Binti Am (sebagai prakarsa atas berdirinya klub tersebut).Di samping peresmian Klub Poligami, dalam kegiatan yang bertema “Poligami Obat Mujarab untuk Mendapatkan Cinta Allah”, digelar juga konser musik, operet, dan penjelasan mengenai poligami. Dan cukup lumayan banyak pula para vans club poligami ini. Dimalaysia aja anggota yang terjaring saat ini sekitar 300 anggota yang berasal dari Australia, Singapur, dan Negara tetangga lainya.

Lebih jauh ketua Poligami Malaysia Global Ikhwan Chodijah Binti Am menjelaskan bahwa pendirian ini dilatar belakangi banyaknya orang yang susah termasuk problem rumah tangga, dan ternyata kesusahan datang pada seseorang, justru semangat untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada TuhanNya lebih tinggi, dari pada mereka yang mendapatkan kesenangan, keumuman mereka yang dimadu akan merasa sakit hatinya, wadah inilah yang berusaha menghimpun keinginan yang belum terkabulkan.

Ketua CPI Muhammad Umar menjelaskan bahwa CPI juga membuka konsultasi bagi para pria yang masih monogami. Saat ini, sudah banyak orang yang bertanya ke CPI termasuk dari kalangan artis, selain merangkul artis, CPI juga menerima kalangan mahasiswa yang masih bujangan yang ingin tahu lebih jauh tentang poligami. "Bahkan sebagian besar anggota club di Bandung berasal dari mahasiswa. Banyak yang asalnya bujangan sekarang menikah dan poligami," kata Umar. CPI terbuka untuk wanita penjaja seks (WPS) yang ingin bertaubat. CPI dapat membina WPS tersebut hingga benar-benar sadar dan mantap. Mantan WPS itu bisa saja dinikahi. Menurutnya cara seperti ini justru menjadi solusi menghancurkan pelacuran, perselingkuhan, dan tindak pidana buang bayi.
Prespektif hukum

Pengertian poligami ialah mengawini lawan jenisnya dalam waktu yang sama. Berpoligami atau menjalankan melakukan poligami sama dengan poligini yaitu mengawini beberapa wanita dalam waktu yangsama.

Drs Sidi Ghazalba mengatakan bahwa poligami dalam sebuah perkawinan antara seorang laki-laki dengan lebih dari satu wanita . lawanya adalah poliandri yaitu perkawinan antar seorang wanita dengan banyak laki-laki.

Sebenarnya istilah poligami itu mengandung pengertian poligini dan poliandri, tetapi karena poligami lebih banyak dikenal terutama di Indonesia dan Negara-Negara yang memakai hukum islam maka tanggapan tentang poligini ialah poligami.

Makar Yahudi

Para orientalis mengklaim bahwa poligami itu merupakan produk ajaran islam. Dengan tujuan menteror produk dan menghina ajaran islam serta merusak ajaran islam yang suci dan mulia, mereka banyak mengemukakan segi-segi negative berpoligami.

Klau kita mengkaji sejarah, maka terbukalah cakrawala bahwa masalah poligami itu sudah sejak lama sebelum islam datang, bahkan poligami itu merupakan warisan dari orang-orang Yahudi dan Nashroni, sampai pada masa Marthin Luther seorang penganjur besar protestan menjelaskan akan tidak nampak adanya larangan berpoligami, tujuan tersebut dapat dijawab dengan beberapa bukti sejarah, bahwa poligami sudah berjalan lama sebelum islam datang sebagai berikut:

1.

2. Surat tersebut dikeluarkan karena kurangnya kaum laki-laki akibat perang 30 tahun terus menerus.

3.

4. Australia, Amerika, Cina, jerman dan seselia terkenel sebagai bangsa yang melakukan poligami sebelum datangnya agama masehi, Poligami yang mereka lakukan tanpa adanya batas dan tanpa adanya syarat-syarat keadilan terhadap beberapa istrinya.

5. “Ilmu Masyarakat” mejelaskan bahwa sebelum islam datang wanita diperjual belikan atau digadaikan bahkan dipinjamkan hal tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan khusus yang dikeluarkan oleh gereja dan berjalan sampai pertengahan abad 11M

Dari sekian banyak data ini nampaklah bahwa poligami sudah menjadi kebudayaan pada masa sebelum islam datang.

Melihat kenyataan yang jelas-jelas merendahkan martabat kaum wanita itu, maka kedatangan agama Islam melalui Nabi Muhammad SAW sebagai rosulnya, membenahi dan mengadakan penataaan terhadap adat istiadat yang benar-benar tidak mendatangkan kemaslahatan dan meneruskan adat istiadat/ kebiasaan yang menunjunjung tinggi martabat manusia, dalam hal ini termasuk masalah poligami yang tidak terbatas,

Islam membolehkan poligami dengan syarat adil. Hal ini demi menjaga hak dan martabat wanita.

Hukum Poligami dalam Islam

Menurut Mahmud Syalthut mantan Syekh Al Azhar, hukum poligami adalah mubah, poligami dibolehkan selama tidak dikhawatirkan terjadinya penganiayaan terhadap para istri jika terdapat kekhawatiran terjadinya penganiayaan terhadap para istri, dari kemungkinan dosa yang dikhawatirkan itu, dianjurkan bagi kaum laki-laki untuk mencukupkan beristeri satu orang saja, dengan demikian menjadi jelas bahwa kebolehan poligami adalah terkait dengan terjaminya keadilan dan tiada terjadinya penganiayaan yaitu pengeniyaan terhadap para istri.

Imam Az-Zamahsarih dalam kitabnya tafsir Al Kassyaf mengatakan bahwa poligami menurut syariat islam adalah suatu rukhsoh (kelonggaran) ketika darurat sama halnya rukhsoh bagi orang musafir dan orang sakit yang dibolehkan buka puasa ramadlan ketika dalam perjalanan. Darurat yang dimaksud adalah berkaitan dengan tabiat laki-laki dari segi kecendrungan yang ada pada diri seorang laki-laki itulah seandainya syariat islam untuk memberikan kelonggaran berpoligami niscaya akan membawa kepada perzinaan oleh sebab itu poligami diperbolehkan dalam islam

Dasar hukum poligami disebutkan dalam surat An Nisa’ ayat 3 yang artinya “Dan jika kamu takut tidak akan bisa berbuat adil terhadap hak-hak perempuan yatim bilamana kamu mengawininya maka kawinilah wanita-wanita lain yang kamu senangi dua, tiga, atau empat . kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berbuat adil maka kawinilah seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki yang demikian itu adalah lebih dekat tidak berbuat aniaya”Q.S.An Nisa’ 3

Dalam ayat ini disebutkan bahwa para wali yatim boleh mengawini anak yatim yang telah menjadi asuhanya dengan syarat harus adil yaitu harus memberi maskawin kepadanya sebagaimana ia mengawini wanita lain. Hal ini adalah berdasarkan keterangan Aisyah RA ketika ditanya oleh Uswah Bin Al Zubair RA mengenai maksud ayat 3 dari surat An Nisa’ tersebut yaitu : “Jika wali anak wanita tersebut khawatir atau tidak bisa berbuat adil terhadap anak yatim maka wali tersebut tidak boleh mengawini anak yatim yang berada dalam perwalianya itu, Tetapi ia wajib kawin dengan wanita lain yang ia senangi seorang istri bahkan boleh sampai empat dengan syarat ia mampu

Bahtera Ampunan

“Bagaimanakah nanti apabila mereka kami kumpulkan dihari kiamat yang tidak ada keraguan tentang adanya dan disempurnakan kepada tiap-tiap diri balasan apa yang diusahakanya sedang mereka tidak di aniaya/dirugikan” Q.S. Ali Imron 25

Teringat akan kisah yang menakjubkan yang diriwayatkan oleh Abu said Sa’ad bin Malik bin Sinan Al Khudlori RA bahwasanya nabi Muhammad SAW bersabda “Dahulu pada masa sebelum kalian ada seseorang yang telah membunuh 99 jiwa, lalu ia bertanya tentang orang yang paling alim dimuka bumi ini, maka ditunjukanlah ia kepada seorang ahli ibadah (Rahib), bergegaslah ia mendatangi Rahib tersebut dan berkata “Wahai rahib…Jika ada orang yang telah membunuh 99 jiwa apa taubatnya bisa diterima?, sang Rahib pun menjawabnya “Tidak”. Hingga pada ahirnya orang tersebut dengan teganya membunuh sang rahib tersebut. Maka genaplah sudah ia telah membunuh 100 jiwa. Kemudian ia kembali bertanya tentang orang yang paling alim dimuka bumi ini lagi, lalu ia ditunjukan kepada seseorang yang alim dan ia berkata “jika ditemukan seseorang telah membunuh 100 jiwa apakah masih ada pintu taubat baginya? Orang alim itu menjawabnya “Ya… siapakah yang menghalanginya untuk bertaubat?, Pergilah kedaerah ini karena disana terdapat sekelompok orang yang menyembah Allah, maka sembahlah Allah bersama mereka dan janganlah kembali kedaerahmu yang dulu karena daearah tersebut adalah daerah yang jelek. Laki-laki ini lantas bergegas pergi menuju tempat yang ditunjukan oleh orang alim tersebut. Ketika sampai ditengah perjalanan maut menjemputnya. Maka terjadilah perselisihan antara malaikat rahmat dan malaikat adzab, Malaikat rahmat berkata “Orang ini pergi untuk bertaubat dengan menghadapkan hatinya kepada Allah SWT” . Sedangkan Malaikat Adzab berkata “Sesungguhnya orang ini belum pernah melakukan kebaikan sedikitpun “. Lalu datanglah malaikat lain yang menjelma dalam bentuk manusia dan merekapun sepakat untuk menjadikan malaikat ini sebagai juru damai. Malaikat ini berkata “Ukurlah jarak antara kedua jarak tersebut (jarak antara tempat ia menjalankan kejelekan dengan jarak yang ia mau menuju kebaikan) dan ternyata jarak yang ia tuju untuk kebaikan itu lebih dekat hingga pada ahirnya ruhnya dibawa oleh Malikat rahmat” H.R. Bukhori

Masih terbuka pintu Taubat

Wahai saudaraku…… barangkali tidak kita sadari mungkin kita telah banyak berbuat kerusakan dimuka bumi ini, pembunuhan, dan pengrusakan, serta kemaksiatan, dalam edisi yang lalu telah disampaiakna diantara sekian musibah yang diturunkan oleh Allah SWT kepada manusia dimuka bumi ini bisa jadi karena adanya kemaksiatan dan pengrusakan alam, bencana yang turun akibat ulah tangan-tangan manusia, kita bisa merasakan musibah yang terus menerus, barang kali belum hilang dari bayangan kita sudah turun musibah yang lainya musibah yang susul menyusul,dan jika musibah itu datang maka tidak pandang bulu, ia bisa menimpa orang yang buruk sekaligus menimpa pada orang yang sholeh. Allah SWT memperingatkan “Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak husus menimpa orang-orang yang dzalim saja diantara kamu dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksanya”.Q.S. Al Anfal 25. hal ini seakan-akan Allah SWT menunjukan kepada kita bahwa selama ini Allah telah tumpahkan kasih sayang Nya kepada kita, tetapi disisi lain kita telah bangga melakukan dosa-dosa baik yang pejabat berdosa dengan kekuasaannya dengan bersikap tidak adil, pedagang melakukan kemaksiatan dengan perdaganganya (bersikap curang dan mengurangi timbangan), dan bahkan rakyatpun melakukan kemaksiatan dengan tidak menghargai atau memperhatikan serta mentaati aturan yang ditetapkan hingga mengganggu dan menindas yang lain yang dianggap lemah.. Kapan kita akan memasuki pintu taubat ?. cerita diatas memberikan pelajaran akan seorang laki-laki yang telah membunuh 100 nyawa ternyata jika ia serius memohon ampun pada ahirnya diampuni Allah SWT. Kalau demikian kenapa kita harus berputus asah dari pintu rahmat Allah dan ampunanya yang begitu luas? Masalahnya adalah apakah gaung Taubat itu masih terbetik dalam hati sanubari kita? atau justru kita semakin bangga dengan melakukan dosa-dosa lain yang lebih besar?

Hikam

Pertama : semua manusia punya keinginan untuk berbuat baik sebagaimana yang telah ditetapkan Allah SWT akan kecendrungan manusia selalu ingin berbuat baik, keinginan itulah yang kadang sering dikalahkan oleh hawa nafsu kita hingga hati kita terlupakan dan terjerumus menjalankan kesesatan, kesadaran yang dinantikan kadangkala tidak kunjung jua, yang ada adalah berbuat dosa, selagi manusia mau berbuat taubat maka pintu rahmat dan taubat Allah SWT terbuka lebar bagi siapa saja yang mau bertaubat “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik Namun Dia akan mengampuni dosa-dosa dibawa syirik bagi siapa yang dikehendaki”.Q.S. An Nisa 48

Allah mengampuni dosa-dosa dibawah syirik apabila Dia menghendaki artinya bahwasanya pendapat mayoritas para ulama dan ayat ini menunjukan akan keutamaan ikhlas yang merupakan sebab diampuninya dosa

Kedua : orang yang berbuat maksiat kadang lebih mudah tergugah hatinya untuk bertaubat kepada Allah daripada ahli bid’ah karena ia merasa berbuat salah, berbeda dengan ahli bid’ah yang menyakini dan menganggap tidak berbuat salah hingga hatinya tidak tergugah untuk intropeksi diri apalagi bertaubat

Ketiga orang yang berilmu dan beramal lebih utama dari pada orang yang ahli ibadah karena orang yang ahli ibadah tetapi bodoh apalagi tidak mengerti akan ilmu-ilmu maka sangat rawan sekali itu terkelabuhi oleh makar-makar syetan yang terkutuk dan kadang dengan kejahilanya ia berbuat keliru karena hanya menuruti prasangka semata. Karenanya orang yang akan berfatwa untuk umat harus memiliki ilmu agar tidak membuat kerusakan yang lebih besar dan menyesatkan

Keempat : Orang yang ingin menghendaki kemuliyaan hendaknya ia hijrah dari lingkunganya yang jelek menuju tempat yang bisa mengkondisikan dia untuk bisa beribadah, hijrah dari teman yang tidak baik, hijrah dari omongan yang tidak baik, bahkan hijrah dari tempat tinggal yang tidak baik dengan bergaul pada orang-orang baik (sholeh) akan menyebabkan iman menjadi kuat dan tipu daya syetan makin lemah

Maha Luas Ampunan-Nya

Allah SWT berfirman dalam hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Anas RA telah berkata “saya telah mendengar rosulullah SAW bersabda “sesungguhnya Allah SWT berfirman “Hai anak Adam….. Sungguh seandainya kamu datang menghadap-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi dan kau datang tanpa menyekutukan-Ku dengan sesuatupun Sungguh Aku akan mendatangimu dengan pengampunan sepenuh bumi pula”. H.R. Tirmidzi dan dikatakan oleh Imam Al bani sebagi hadits Hasan dalam Sohihul Jami’

“Dan ingatlah kisah Dzun Nun (Yunus AS) ketika ia pergi dalam keadaan marah lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya / menyulitkanya, maka ia menyeruh dalam keadaan yang sangat gelap “Bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzolim”. Q.S. Al Anbiya’87

Dosa-dosa yang tak terampuni

Hadits diatas menjelaskan kalau seandainya ada seorang hamba berjumpa dengan Allah Ta’ala dengan dosa sepenuh bumipun niscaya pintu taubat senantiasa terbuka kecuali dosa syirik.

Imam Ibnu katsir memberikan penjelasan dalam kitabnya akan surat An Nisa ayat 48 diatas “Bahwasanya Allah SWT menghabarkan tidak akan mengampuni dosa syirik yang artinya Dia tidak akan akan mengampunimu dengan-Nya dalam keadaan mendua

Imam Ibnul qoyyim berkata “Dengan ayat ini maka jelaslah bahwasanya syirik adalah dosa yang paling besar karena Allah tidak mengampuni dosa syirik adapun dosa–dosa yang lain yang tingkatanya ada dibawahnya maka itu tergantung kehendaknya jika dia menghendaki maka orang yang bertemu denganya dengan membawa dosa tersebut akan diampuni. Tetapi jika Allah menghendaki orang tersebut disiksa akibat dosa-dosanya dan hal ini tentu saja membuahkan rasa takut yang amat dalam bagi seorang hamba . Karena itu syirik adalah keburukan yang paling buruk , kedzaliman yang paling dzalim, dan merupakan pelecehan terhadap Tuhan Robbul Alamin dan memalingkan hak yang seharusnya hanya dipersembahkan kepadaNya ditujukan kepada selaiNya dan mensejajarkan selaiNya dengaNya (fathul Majid karya Syeh Abdurrahman bin Hassan.

----------------------------------------------------------------

Cerita diatas memberikan pelajaran akan seorang laki-laki yang telah membunuh 100 nyawa ternyata jika ia serius memohon ampun pada ahirnya diampuni Allah SWT. Kalau demikian kenapa kita harus berputus asah dari pintu rahmat Allah dan ampunanya yang begitu luas?

HASBI ROBBI

“Sesekali tidak akan menimpa kepada kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal” Q.S. At Taubah 51

Alhamdulillah, pada kesempatan ini bulletin jumat Al itishom kembali hadir ditengah-tengah kita, setelah lama libur menjelang idul fitri, tidak lupa pada kesempatan yang masih kita memasuki bulan syawal ini, segenap redaksi bulletin al itishom mengucapkan minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan bathin, taqobbalallahu minna waminkum, mudah-mudahan Allah SWT senantiasa menirima amal ibadah kita dibulan suci romadlon dan kita digolongkan menjadi orang-orang yang muttaqien. Amin

Dikala kita semua umat islam merayakan hari kemenangan, ternyata masih menyisahkan kepedihan diantara kita, saudara kita nan jauh disana dipadang dan sekitarnya mendapatkan musibah dari Allah SWT, gempa bumi yang mengguncang kota tersebut seakan-akan mengingatkan pada tiga tahun silam akan ketidak berdayaan manusia dimuka bumi, sama sekali apa yang kita miliki terasa tidaklah berguna jika tidak ada pertolongan dariNya. Yang kita rencanakan sama sekali tidak akan berjalan klo skiranya tidak ada taufiqNya. Maha Suci Dzat yang segala kerajaaNya ada di bumi dan di langitNya. Yaa Allah Anugerahkan kepada kami umat islam semua kedamaian, kebahagiaan serta mampu menjalankan apa yang menjadi ridloMu.

Musibah diambil dari kata “ashoba” yang berarti turun, mengena, dan cocok (kebetulan, bertepatan) . Musibah adalah peristiwa atau kejadian yang datang kepada manusia dan menjadikanya buruk, susah, ruwet, sedih dan sebagainya, Musibah bisa berbentuk adzab, uqubah (sanksi) bala’, maupun fitnah.

Mengharap husnul khotimah

Bagi saudara-saudara kita yang telah meninggal dunia barang kali tidak ada masalah bagi mereka, terlebih kejadian tersebut datang setelah Allah SWT memberikan pengampunan dan pintu rahmatnya yang amat luas, jika amal ibadahnya selama romadlon diterima Allah SWT, barang kali baginya sudah tidak ada pemisah antara dirinya dengan Tuhanya, hanya tinggal hak sesama manusia yang harus ditunaikanya, maka tiada aniayah sedikitpun atas mereka karena segala musibah yang menimpa sesuai dengan kehendak Allah SWT. Mereka telah mendapatkan ahir yang baik, mereka syahid ahirat, justru yang perlu menjadi perenungan kita semua adalah, bagaimana kita menemui ajal kita nanti? Akankah dalam isyarah dan tanda-tanda mendapatkan kemuliyaan atau sebaliknya?. Kematian adalah hal yang mistri, tidak ada seorang yang bisa menebak akan datangnya kematian, jika kematian datang maka tidak akan bisa diundurkan ataupun dimajukan, Seseorang yang sadar akan kematian maka ia akan semangat dan terus memohon agar menemui ajalnya dalam keadaan baik, pengharapan terus dikumandangkan akan sedikit amal ibadah yang dilakukan semasa hidupnya diterima disisiNya. Yaa Allah berikan kami mati dalam keadaan husnul khotimah dan jauhkan kami dari kematian yang su’ul khotimah. Amin

Benarkah kita selamat?

Pada ayat diatas terdapat pendidikan dan pengajaran bagi orang-orang islam agar menetapi akhlak yang luhur manakala musibah menimpa mereka, Akhlak luhur itu hendaknya tidak susah dan bersedih hati terus menerus, tetapi tetap optimis dan tegar sehingga tidak menjadi lemah dan tidak berdaya (wahan) dan hilang kekuatan, hendaknya mereka ridlo, tidak putus asa atas takdir yang menimpa mereka hendakanya mereka berharap ridlo Tuhan mereka, mereka semestinya percaya penuh bahwa Allah SWT tidak akan menimpahkan musibah melainkan didalam musibah itu ada hikmah dan kebaikan bagi mereka, sekarang atau kelak, dari rahmatNya yang memenuhi segala sesuatu dan yang ditetapkanNya atas dzatNya .

Kadang kita sering beranggapan bahwa kita yang jauh dari bencana itu merasa kita orang yang selamat, harta kita tidak hilang, tubuh kita tidak terluka, saudara kita lengkap dan sehat, bahkan kita bersiap menghabiskan harta yang banyak dalam pesta ahir tahun Benarkah demikian, atau justru mereka yang meninggal dibawa reruntuhan rumah dan timbunan Lumpur itu lebih selamat dibanding kita saat ini?

Kiranya kita tidak hanya cukup bersedih dan memberi bantuan ala kadarnya atas musibah, tetapi ada pelajaran besar yang perlu kita taruk kesimpulan dari peristiwa ini, Sebagai umat islam yang masih diberikan oleh Allah kesempatan untuk menjalankan sesuatu alangkah ruginya jika kita sia-siakan berlalu tanpa makna dihadapan allah SWT.

Makna dari bencana

Sesungguhnya Allah SWT tidak menimpahkan musibah kepada mereka kecuali karena sesuatu makna yang terkandung didalamnya, diantara makna itu adalah

Pertama : Musibah yang turun adalah dampak dari apa yang dilakukan manusia yang melalaikan akan kuwajiban serta larangan dari Tuhanya, baik karena dosa-dosa mereka terkait dengan kekkufuran mereka, kedzaliman mereka, maupun kefasikan mereka, mereka enggan terikat dengan hukum-hukum al Quran,

ujian tersebut datang agar mereka sadar sesadar sadarnya akan perbuatan yang telah dilakukan, dan kembali kepada hokum-hukum Allah, sebagaimana firman Allah SWT “Katakanlah, Maka mengapa Allah menyiksa kamu? Melainkan karena dosa-dosamu”. Q.S. Al Maidah 18.

Firman yang lain “Masing-masing mereka itu kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur dan diantara mereka ada yang kami benamkan kedalam bumi dan diantara mereka ada yang kami tenggelamkan dan Allah sesekali tidak hendak menganiaya mereka akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri” Q.S.29:40

Kedua Merupakan musibah ujian keimanan, Melalui musibah yang diturunkan Allah ingin melihat siapa diantara hamba-hambanya yang beriman dan yang akan meminta tolong kepadanya dan siapa diantara mereka yang kufur dan meminta pertolongan selain Allah. Sebagaiman firmanya “Dan sungguh akan kami beri cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan berita gembira kepada mereka yang bersabar”. Q.S Al Baqoroh 155

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum dating kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebeum kamu?, mereka ditimpa oleh mala petaka dan kesengsaraan,. Mereka digoncang dengan berbagai macam cobaan sehingga berkata rosul dan orang-orang yang beriman bersamanya “bilahkah dating pertolongan Allah?, Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat”. Q.S. Al baqoroh 214

Ketiga karena tindakan mereka merusak tatanan kelestarian alam yang telah diatur sedemikian rupa oleh Allah SWT untuk kemaslahatan bersama dan individu.Allah SWT berfirman “Telah nampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari yang lain akibat perbuatan mereka agar mereka kembali kejalan yang benar”. Q.S. Ar Ruum 41

Atas dasar ini Allah SWT mencicipkan adzab dengan segala jenis dan macamnya kepada manusia agar mereka memahami, mengerti, merenung, mawas diri, intropeksi atas kesalahan-kesalahan dan mau mengacu kepada hakikat kebenaran, Allah SWT berfirman “Katakanlah , Dialah yang berkuasa untuk mengirim adzab kepadamu dari atas kamu dari bawah kakimu dan Dia mencampurkan kamu kepada golongan-golongan yang saling bertentangan dan mencicipkan kepada sebahagian yang lain, perhatikanlah, betapa kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran kami silih berganti agar mereka memahami.”.Q.S Al An’am 65.

Sebagai umat islam yang rindu akan kehidupan aherat yang telah dijanjikan ada yang perlu kita catat bahwa kita harus sabar karena semuanya berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah kapan saja, dimana saja, dan dengan cara apa saja, kita akan dikatagorikan sabar sebagaimana firmanya “yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan Inna Lillahi Wainna Ilaihi Rojiun Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadanyalah kami kembali

Alangkah untungnya jika kita menerima musibah yang menimpa itu sebagai peringatan agar kit amawas diri dan memperbaiki diri dan sebagai ujian bagi meningkatkan kesabaran, tawakal dan kedekatan kita kepada Allah SWT.

Wallahu A’lam